
"Berdasarkan hasil realisasi arus petikemas sampai dengan semester 1 tahun 2014 tercatat sebanyak 1.268.723 Box setara dengan 1.516.558 Teus, terjadi peningkatan satu digit sebesar 3% dari realisasi paruh tahun 2013 lalu yang tercatat 1.226.938 Box setara dengan 1.466.543 Teus. Realisasi paruh tahun 2014 meningkat 9% apabila dibandingkan dengan paruh tahun 2012 lau dimana tercatat 1.166.233 Box setara dengan 1.392.982 Teus," ujar Kepala Humas PT Pelindo III (Persero) Edi Priyanto.
Realisasi arus petikemas didominasi petikemas domestik, dan arus petikemas internasional sebanyak 463.788 Box atau sebesar 37% dari total arus petikemas, atau setara 651.998 Teus atau 43% dari total arus petikemas. Sedangkan arus petikemas domestik tercatat sebanyak 804.935 Box atau 63% dari total arus petikemas, setara dengan 864.560 Teus atau 57% dari total arus petikemas.
Berdasarkan realisasi data petikemas internasional dan domestik sepanjang semester 1 tahun 2014 tersebut dapat diketahui bahwa arus petikemas domestik maupun internasional mengalami peningkatan sebesar 3-4%. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan wilayah Indonesia Timur menyebabkan arus barang ke wilayah tersebut terus mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Peningkatan arus petikemas dari tahun ke tahun juga dipicu oleh kian diminatinya sarana pengiriman barang dengan petikemas oleh kalangan pelaku usaha. Hal tersebut terbukti dari meningkatnya arus petikemas di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia. "Salah satu keuntungannya, selain lebih terlindung dari cuaca, petikemas juga dirasa lebih efisien dan resiko barang rusak lebih kecil," ujarnya.
Jika dilihat dari kontribusinya, arus petikemas dalam satuan Teus terbesar disumbang oleh arus petikemas di Terminal Petikamas Surabaya (TPS), selanjutnya di Terminal Berlian (BJTI) dan sisanya dari berbagai Terminal Konvensional yang terdiri dari Terminal Jamrud, Terminal Nilam dan Terminal Mirah.
Arus petikemas di PT Terminal Petikemas Surabaya (PT TPS) mencapai sebanyak 670.309 Teus. Realisasi tersebut memberikan kontribusi sebesar 44% dari total arus petikemas (satuan Teus) yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Selanjutnya disusul Terminal Berlian yang dioperasikan oleh PT BJTI pencapaiannya selama semester I/2014 tercatat sebesar 565.517 Teus. Realisasi tersebut memberikan kontribusi sebesar 37% dari total arus petikemas (satuan Teus) yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak Ujar Edi.
Sementara arus petikemas di Terminal Konvensional Pelabuhan Tanjung Perak meliputi terminal Jamrud, Nilam dan Mirah sampai dengan paruh tahun 2014 terealisir sebanyak 280.732 Teus. "Realisasi tersebut memberikan kontribusi sebesar 19% dari total arus petikemas Teus) yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak," katanya.
Selain jenis barang petikemas, jenis barang non petikemas juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hingga paruh tahun 2014 tercatat realisasi arus barang yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak sebanyak 6.642.547 ton atau meningkat 15,7% dibandingkan paruh tahun 2013 lalu yang tercatat 5.740.729 ton. Demikian halnya jenis barang dalam satuan ton/liter, tercatat 1.710.668 ton/liter atau meningkat sebesar 60,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 lalu yang tercatat hanya 1.064.271 ton/liter.
Menurut Edi, Pelabuhan Tanjung Perak selain sebagai gerbang utama arus barang tidak hanya skala internasional tetapi juga menjadi arus domestik bagi Jawa Timur dan terhadap daerah lain di Kawasan Timur Indonesia. "Karenanya Pelabuhan Tanjung Perak memiliki peran yang sangat penting sebagai pintu masuknya bagi perdagangan bagi Jawa Timur dan Kawasan Timur Indonesia," pungkasnya.(tindaon)
Realisasi arus petikemas didominasi petikemas domestik, dan arus petikemas internasional sebanyak 463.788 Box atau sebesar 37% dari total arus petikemas, atau setara 651.998 Teus atau 43% dari total arus petikemas. Sedangkan arus petikemas domestik tercatat sebanyak 804.935 Box atau 63% dari total arus petikemas, setara dengan 864.560 Teus atau 57% dari total arus petikemas.
Berdasarkan realisasi data petikemas internasional dan domestik sepanjang semester 1 tahun 2014 tersebut dapat diketahui bahwa arus petikemas domestik maupun internasional mengalami peningkatan sebesar 3-4%. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan wilayah Indonesia Timur menyebabkan arus barang ke wilayah tersebut terus mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Peningkatan arus petikemas dari tahun ke tahun juga dipicu oleh kian diminatinya sarana pengiriman barang dengan petikemas oleh kalangan pelaku usaha. Hal tersebut terbukti dari meningkatnya arus petikemas di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia. "Salah satu keuntungannya, selain lebih terlindung dari cuaca, petikemas juga dirasa lebih efisien dan resiko barang rusak lebih kecil," ujarnya.
Jika dilihat dari kontribusinya, arus petikemas dalam satuan Teus terbesar disumbang oleh arus petikemas di Terminal Petikamas Surabaya (TPS), selanjutnya di Terminal Berlian (BJTI) dan sisanya dari berbagai Terminal Konvensional yang terdiri dari Terminal Jamrud, Terminal Nilam dan Terminal Mirah.
Arus petikemas di PT Terminal Petikemas Surabaya (PT TPS) mencapai sebanyak 670.309 Teus. Realisasi tersebut memberikan kontribusi sebesar 44% dari total arus petikemas (satuan Teus) yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Selanjutnya disusul Terminal Berlian yang dioperasikan oleh PT BJTI pencapaiannya selama semester I/2014 tercatat sebesar 565.517 Teus. Realisasi tersebut memberikan kontribusi sebesar 37% dari total arus petikemas (satuan Teus) yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak Ujar Edi.
Sementara arus petikemas di Terminal Konvensional Pelabuhan Tanjung Perak meliputi terminal Jamrud, Nilam dan Mirah sampai dengan paruh tahun 2014 terealisir sebanyak 280.732 Teus. "Realisasi tersebut memberikan kontribusi sebesar 19% dari total arus petikemas Teus) yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak," katanya.
Selain jenis barang petikemas, jenis barang non petikemas juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hingga paruh tahun 2014 tercatat realisasi arus barang yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak sebanyak 6.642.547 ton atau meningkat 15,7% dibandingkan paruh tahun 2013 lalu yang tercatat 5.740.729 ton. Demikian halnya jenis barang dalam satuan ton/liter, tercatat 1.710.668 ton/liter atau meningkat sebesar 60,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 lalu yang tercatat hanya 1.064.271 ton/liter.
Menurut Edi, Pelabuhan Tanjung Perak selain sebagai gerbang utama arus barang tidak hanya skala internasional tetapi juga menjadi arus domestik bagi Jawa Timur dan terhadap daerah lain di Kawasan Timur Indonesia. "Karenanya Pelabuhan Tanjung Perak memiliki peran yang sangat penting sebagai pintu masuknya bagi perdagangan bagi Jawa Timur dan Kawasan Timur Indonesia," pungkasnya.(tindaon)