SIDOARJO (dobraknews.com) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Sidoarjo bakal akan segera membuat bangunan darurat untuk pengendalian banjir. Pembangunan yang dimaksud membuat kisdam (penahan dari ayam bambu) serta menyediakan sarana pompa.
Upaya pembuatan kisdam dinilai lebih tepat, karena menunggu normalisasi sungai yang berbatasan dengan Pasuruan bisa menunggu waktu lama
Kepala Dinas PUPR Sidoarjo, H. Sigit Setyawan, memgatakan penanganan dalam waktu dekat. Dinas PUPR dan BPBD Sidoarjo serta BBWS Brantas sudah melihat di sekitar lokasi banjir untuk mengambil langkah penanganan katanya.
Upaya pembuatan kisdam dinilai lebih tepat, karena menunggu normalisasi sungai yang berbatasan dengan Pasuruan bisa menunggu waktu lama
Kepala Dinas PUPR Sidoarjo, H. Sigit Setyawan, memgatakan penanganan dalam waktu dekat. Dinas PUPR dan BPBD Sidoarjo serta BBWS Brantas sudah melihat di sekitar lokasi banjir untuk mengambil langkah penanganan katanya.
Pembangunan yang lebih cepat, yaitu membuat kisdam di avour Bawean yang menuju avour Golondoro di Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon. "Kisdam akan dibangun di avour Bawean dengan kedalaman dua meter dan lebar 15 meter. Kisdam ini diharapkan bisa menahan air agar tidak menuju avour Golondoro," kata Sigit, Minggu (5/2/2017).
Kisdam akan menggunakan gedek (anyaman bambu) dan akan diisi sandbag jumbo yang disediakan BBWS Brantas. Diharapkan pembuatan kisdam bisa cepat selesai.
Untuk mengurangi ketinggian air, juga ditempatkan 7 unit pompa air. Pompa dengan debit 13 m3/detik ditempatkan kawasan Desa Kalisogo. "Selain membuat kisdam, pompa air juga disiagakan," jelasnya.
Dengan mengoperasikan tujuh pompa ini, lanjut Sigit Setyawan, diharapkan air yang menggenang di desa Kalisogo, Kedungpandan, Semambung dan lainnya bisa segera surut. Apalagi jika kisdam di avour Bawean yang menghubungkan ke avour Golondoro selesai, diharapkan dapat menahan air.
Kisdam akan menggunakan gedek (anyaman bambu) dan akan diisi sandbag jumbo yang disediakan BBWS Brantas. Diharapkan pembuatan kisdam bisa cepat selesai.
Untuk mengurangi ketinggian air, juga ditempatkan 7 unit pompa air. Pompa dengan debit 13 m3/detik ditempatkan kawasan Desa Kalisogo. "Selain membuat kisdam, pompa air juga disiagakan," jelasnya.
Dengan mengoperasikan tujuh pompa ini, lanjut Sigit Setyawan, diharapkan air yang menggenang di desa Kalisogo, Kedungpandan, Semambung dan lainnya bisa segera surut. Apalagi jika kisdam di avour Bawean yang menghubungkan ke avour Golondoro selesai, diharapkan dapat menahan air.
Selain itu, untuk menangani banjir juga dilakukan pembuatan tanggul sepanjang 1500 meter dengan ketinggian 1,5 meter dan lebar 5 meter di Sungai Bangiltak. Untuk tanggul yang berada di wilayah Kabupaten Sidoarjo akan ditangani Dinas PUPR Sidoarjo.
Wilayah Pasuruan akan ditangani BBWS Brantas . "Sungai di Bangil itu sisi utara berada di wilayah Sidoarjo, jadi menjadi tanggung jawab kita. (brt/do/mar)
Wilayah Pasuruan akan ditangani BBWS Brantas . "Sungai di Bangil itu sisi utara berada di wilayah Sidoarjo, jadi menjadi tanggung jawab kita. (brt/do/mar)