SURABAYA [dobraknews.com] Kejahatan seksual di Indonesia tergolong tinggi. Menteri Sosial terus memantau perkembangan kasus seksual tersebut yang banyak terjadi pada usia anak anak dan remaja. Bahkan, masalah asusila tersebut telah m encatatkan Jawa Timur sebagai wilayah terbanyak di Indonesia untuk kasus kejahatan seksual pada anak.
“Untuk
masalah kekerasan seksual, Jawa Timur nomor satu di Indonesia. Tapi,
saya ingatkan, kasus kekerasan seksual di Indonesia, sudah masuk
kategori kejahatan seksual,” ungkap Menteri Sosial (Mensos) RI, Khofifah
Indar Parawansa, Kamis (2/6/2016).
Kekerasan seksual tersebut karena sudah memunculkan sadisme dalam
perlakuannya. Terlebih lagi, kekerasan seksual tersebut sudah beranjak
secara berkelompok sehingga menimbulkan trauma mendalam bagi korbannya.
"Keluarga
korban, bahkan sampai menyebabkan korban meninggal dunia,” ingat
Khofifah usai menghadiri Pelepasan Siswa Purna Didik Tahun 2015-2016
Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPSNU) Khadijah
Surabaya.
Khofifah mengingatkan, untuk kasus kekerasan seksual yang mendera
Jawa Timur lebih banyak terjadi di tingkatan SMP/SMA. Sayangnya,
Khofifah belum bersedia menyebut angka pasti dari banyaknya kasus
kekerasan seksual di Jawa Timur mulai dari pelaku hingga korbannya.
“Ada
datanya di slide saya. Silakan ambil di slide saya. Tapi, memang secara
kuantitatif, jumlahnya sangat fluktuatif. Kalau SD, banyak terjadi di
Jawa Barat,” ungkap Mensos.
Ia
mengaku, pernah meng-advertising beberapa elemen agar data tersebut
diketahui para guru di SMP/SMA di Jawa Timur. Untuk itu, lanjut
Khofifah, perlu adanya penyelesaian dan solusi untuk mereduksi jumlah
data yang terkait dengan banyaknya kasus kekerasan seksual pada anak.
Menurutnya,
kategori kejahatan seksual tersebut menandakan adanya kegentingan di
dalam maksimalisasi perlindungan anak dari aksi asusila tersebut.
Apalagi, kasus ini banyak muncul di beberapa titik atau terjadi di
daerah dan kota di Indonesia yang jauh tertinggal.(mtin/do)