Langsung ke konten utama

Subsidi Biaya Angkut Sapi di Soal



JAKARTA (dobraknews.com) Dana subsidi pengiriman sapi melalui jasa kapal ternak KM Camara Nusantara , dari Nusa Tenggara Timur ke Jakarta disoal. Perwakilan rakyat dari Komisi VI DPR. Perwakilan Rakyat itu mengatakan bahwa Pemerintah telah mensubsidi ongkos pengiriman untuk 1,2 juta/ekor sapi, setiap keberangkatan membawa 500 ekor menggunakan Kapal Tol Laut.

Wakil Ketua Komisi VI DPR, menguraikan bahwa dengan adanya subsidi pemerintah, biaya angkut hanya 330 ribu/ekor sapi. Hal itu mengakibatlan kapal swasta/kapal Cargo tidak bisa bersainh karena selama ini memberi harga 1,1 juta/ekor sapi.

"Dengan Tol Laut yang bersubsidi, swasta justru berebut menggunakan jasa pengiriman ini, sebab bayarnya jauh lebih murah daripada menggunakan cargo," kata Ketua Tim Kunker Komisi VI saat meninjau Kapal Ternak di Pelabuhan Tenau, Kupang, NTT," beberapa waktu lalu.

Padahal, lanjut Azam, PT Berdikari (persero) yang ditugaskan pemerintah untuk memasok sapi dari NTT ke Jakarta. Tetapi, justru jumlah kuota pengiriman sapi yang didapat PT Berdikari jauh lebih kecil dibanding swasta.

"Pada tahun 2016 saja hanya diberi kuota 1382 ekor selama 6 bulan, sedangkan menurut laporan pimpinan PT Berdikari mampu memasok sekitar 6000 ekor/tahun, padahal Berdikari mendapat kuota 10 ribu/tahun dari DKI," jelas Politisi F-Demokrat kepada wartawan.

Menurutnya ada ketimpangan harga jual sapi antara PT Berdikari dengan pihak swasta. Padahal, harga beli dari petani cuma 30 ribu/kg, sedangkan dari pengepul 38-40 ribu/kg.

"Seandainya dijual 60-80 ribu saja, berarti sudah untung, tetapi pada kenyataannya pihak swasta menjual dengan harga 100-150 ribu/kg. Ini menjadi pertanyaan kami, siapa yang menikmati harga sapi semahal itu," tanya Politisi Dapil Jawa Timur 3 itu.

Bambang Haryo Soekartono menyatakan, Kapal Tol Laut yang disubsidi dari APBN 750 juta/keberangkatan seharusnya PT Berdikari sebagai stabilisator pasar bisa mendapatkan kuota yang lebih banyak dari swasta.

"Menurut saya, karena fungsi PT Berdikari sebagai stabilisator harga, dengan diberikan kuota yang lebih banyak harapannya harga sapi di Jakarta jadi lebih murah.

Jika pihak swasta tidak bisa menjual dengan harga 80-85 ribu/kg sama dengan PT Berdikari, lebih baik kuotanya diberikan saja semuanya ke Berdikari," tegasnya. Menurutnya PT Berdikari mendapatkan kuota sekitar 100-150 sapi setiap pengiriman dalam 1 bulan 2 kali, berarti tidak sampai 20 persen.

Kepala Perwakilan Berdikari NTT, Jane marunduri mengatakan, kami sering mendapatkan kendala mulai dari rekomendasi jumlah kuota, sampai sapi naik ke Kapal. Dengan kehadiran Komisi VI DPR ini, kendala operasional diharapkan bisa dikoordinasikan dengan pusat.

"Jadi nantinya, setiap pengurusan operasional dari mulai rekomendasi, karantina dan sampai naik kapal"ungkapnya.(do/btra)