SURABAYA [dobraknews.com] Jajaran Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya melauching pengurusan Buku pelaut online. Mulai (31/03/2016) sudah aktib dan dipastikan 1 April 2016, Oleh sebab itu setiap pelayaran diwajibkan mendaftarkan depertemen Perhu ungan Laut, tegas Capt. Hari Setyobudi. MM, selaku Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak.
"Dengan system online para pelaut tidak akan ada lagi yang punya buku pelaut ganda. Kalau sudah memiliki buku pelaut dari Surabaya, tentu tidak akan bisa mengurus di Tanjung Priok, karena data update secara Nasional,".
"Dengan diaktifkan Pengurusan buku laut online diharapkan setiap pelayaran segera mendaftar ke Depertemen Pertemen Perhubungan Laut, karena dalam pelayanan semua ada dipusat kecuali untuk foto bisa dilakukan di Surabaya,". tambah Hari.
Buku pelaut sangat bermakna bagi para pelaut. Karena itu merupakan dokumen negara dan data pemegang tertera termasuk pengalaman ABK statusnya semua terfata. Sesuai persyaratan umum orang yang berusia 17 tahun bisa bekerja dan batas usia ditentukan status sehat jasmani dan rohani.
Disinggung terkait biaya Buku pelaut, Hari mengungkapkan dangat terjangkau dengan harga buku Rp.100 ribu. Namun pada tahun ini secara umum target PNBP yang ditetapkan depertement Rp. 27 milliar ,Target tersebut naik karena pada tahun 2015 melebihi target hingga Rp. 24 milliar, urai Marzuki , SH, MM, Kabag TU Kesyahbandaran saat mendampingi Capt Hari.
Disinggung terkait biaya Buku pelaut, Hari mengungkapkan dangat terjangkau dengan harga buku Rp.100 ribu. Namun pada tahun ini secara umum target PNBP yang ditetapkan depertement Rp. 27 milliar ,Target tersebut naik karena pada tahun 2015 melebihi target hingga Rp. 24 milliar, urai Marzuki , SH, MM, Kabag TU Kesyahbandaran saat mendampingi Capt Hari.
Pemberlakuan secara online telah diberlakukan di delapan kantor Kesyahbandaran diantaraya di Tanjung Perak, Tanjung Priok. Belawan, Makassar, Batam, Semarang, Banten.
Kalimas Harus Bebas Pengelasan
Capt. Hari Setyobudi walaupun tergolong masih baru, telah blusukan kesemua dermaga dipelabuhan Tanjung Perak. " Saya sudah beberapa kali ke dermaga kalimas. Disitu salalu ada pengelasan kapal yang sangat membayakan . Saya sudah sampaikan kepada bawahan agar pengelasantidak diijinkan karena sangat rentan kebakaran,". Ujarnya. "Dia berharap kalau bisa untuk pengelasan diihkan kedermaga Nilam Timur,". (Martin)