Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sangkapura, pulau Bawean periode 2020-2025, sukses menggelar musyawarah daerah ( MUSDA), acara di lokasi aula hotel miranda, Sangkapura, minggu,( 23 November 2025).
Dengan mengusung tema " optimalisasi peran ulama menuju gresik maju yang berkelanjutan", acara ini dihadiri semua jajaran para pengurus majelis ulama Indonesia (MUI ),kecamatan sangkapura, periode 2020-2025, Forkopimcam , serta sejumlah tokoh, kiyai, cendekiawan, para ustad.
Proses pemilihan pemimpin baru,dihadiri langsung oleh pengurus MUI kabupaten Gresik KH. Nur fakih, acara pemilihan berjalan tertib, lancar, dan aman, proses pemilihan melalui musyawarah dan mufakat.
Tim formatur yang terdiri dari 9 orang mewakili lembaga dan ormas antara lain lain KH. Mahmud Marzuki, Kiyai Arifin Burdah ( perwakilan Pondok pesantren), KH. Masyhudi Washi, H.R. Abdul Azizi, Abdul malik Anwar. (MUI) Kiyai Yusuf marzuqi (NU), Hairuddin ,MPd, serta perwakilan dari (PC.Muhammadiyah). Abu Zaid, LC (al-urwatul Wutsqa), Abdul Fatah, SHI.
hasil akhirnya mempercayakan kembali amanat ketua harian MUI sangkapura, kepada KH. Masyhud washi, menjabat sebagai ketua harian.
dan menunjuk KH.mahmud Marzuki, sebagai Ketua Pembina MUI periode 2025-2030, terpilih yang kedua kalinya, sebagai ketua di MUI, KH. Masyhud Washi, menyampaikan bahwa dalam mengembang amanat MUI di kecamatan sangkapura ke depan, manakala selama memimpin ada kekeliruan dalam bekerja, mohon untuk bantu diluruskan.
beliau juga mengajak kepada semua pengurus, berkhidmat untuk ummat dan ikhlas, agar mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat." Jelasnya
Sementara itu KH. Nur Fakih mewakili pengurus MUI kabupatem Gresik dalam sambutannya menegaskan kepada pengurus untuk membentuk program prioritas MUI ke depan;
1. memperkuat komunikasi dengan pemerintah setempat, sehingga dalam melakukan penyikapan terhadap kondisi masalahan keumatan dapat berjalan bersama-sama, Dalam konteks ini beliau mengapresiasi langkah forkopimcam yang telah memfasilitasi keberadaan kantor MUI yang bagus dan fungsional dilingkungan kecamatan.
2. MUI sangkapura harus menjaga daya kritis terhadap persoalan ummat dengan tetap mempertimbangkan aspek serta kebijakan pemerintah, Oleh karenanya untuk bisa memperkuat program ini, dibentuk komisi baru dikepengurusan, yaitu komisi dakwah dan pendidikan, dan komisi perempuan dan ekonomi.
Mpenurut beliau , melalui kedua komisi tersebut, semoga gerakan MUI semakin maju dan gerak cepat (gercep), dalam merespon perubahan diberbagai bidang Seperti kemajuan AI digital pendidikan yang secara keilmuan, seolah peran guru sudah tergantikan.
juga masih adanya kriminalisasi guru yang memerlukan bantuan penanganan secara proporsional, begitu juga dibidang perempuan, persoalan bagaimana peran ibu guru sebagai garda terdepan penjaga generasi muda agar anak- anaknya bisa terhindar bahaya narkoba, penguatan ekonomi keluarga juga harus tetap menjadi perhatian ummat.
3. Membentuk kader penggerak desa sebagai kepanjangan tangan dakwah MUI hingga ke desa-desa, bertujuan untuk memberikan pemahaman tugas dan fungsi dakwah, makanya ditahun depan akan melakukan pelatihan pada tiga kader muda pada tiap desa”, pungkasnya,(tim)

