CIREBON- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon mensosialisasikan Keselamatan Kapal bertema “Mewujudkan Zero Accident di Laut Pahami dan Terapkan Peraturan Keselamatan Kapal” yang berlangsung Kamis (31)10/2024) bertampat di Grage Hotel.
Ferry Anggoro Hendianto, Kepala KSOP Kelas II Cirebon dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan sosialisasi ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan program Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, bahwa Kantor KSOP Kelas II Cirebon sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan keselamatan dan keamanan angkutan di perairan, kepelabuhanan dan lingkungan maritim di perairan Cirebon.
“Transportasi laut bagi kita yang tinggal di negara kepulauan adalah alat transportasi yang sangat vital dan di butuhkan dalam menunjang terselenggaranya perekonomian melalui aktifitas pelayaran yang menghubungkan antar pulau. Untuk itu keselamatan kapal adalah faktor yang sangat penting demi keberlangsungan transportasi laut,” tegas Kepala KSOP itu.
Budaya penggunaan dan pemasangan alat keselamatan di atas kapal sangatlah penting mengingat potensi terjadinya kecelakaan kapal yang berimbas pada timbul nya korban jiwa dan kerugian harta benda tambah Ferry.
“Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran para pihak yang berkepentingan untuk menggunakan ataupun memasang alat keselamatan di atas kapal sebagaimana peraturan keselamatan kapal yang akan disampaikan pada acara sosialisasi ini,” ujar Ferry.
Ferry juga menyampaikan kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial sosialisasi saja namun para seluruh unsur yang ada di perairan Cirebon dapat berkolaborasi agar terciptanya keselamatan baik itu dari sisi sarana maupun prasarana.
“KSOP Kelas II Cirebon bersama para stakeholder untuk terus komitmen mewujudkan keselamatan di perairan Cirebon harus saling berkolaborasi dan berjalan beriringan,” tutup Ferry.
Kegiatan tersebut dimengikuti kurang lebih 80 (delapan puluh) orang yang terdiri dari Instansi Pemerintah, BUMN, Penyedia dan Pengguna Jasa di wilayah kerja Pelabuhan Cirebon. (mtin/red)