Langsung ke konten utama

Darma Lautan Utama Eksis Layani Angkutan Lebaran

SURABAYA, DOBRAKNEWS.COM - PT Darma Lautan Utama (DLU), sebagai pelayaran penyebrangan terbesar di Indonesia tetap eksis melayani masyarakat baik untuk lintas penyebrangan maupun lintas antar pulau. Kepada wartawan  Direktur Darma Lautan Utama (DLU), Erwin mengatakan sesuai dengan monitor untuk angkutan lebaran tetap ada peningkatan jika dibanding tahun lalu mencapai 15 persen. Tetapi peningkatan lonjakan masih lintasan antar pulau, sedang untuk penyebrangan belum ada peningkatan mungkin mendekati hari H, jadi belum utuh normal seperti pada tahun 2019, terang dirut DLU ini kepada wartawan, Jumat (22/4/2022) saat mengadakan acara berbuka puasa bersama wartawan dan Tarung derajat di Hotel Santika Surabaya.

Lambatnya lonjakan arus mudik Lebaran diperkirakan karena penumpang mengalami kebingungan /kekwatiran  dengan situasi aturan. Padahal untuk mudik tahun ini pemerintah telah mempermudah. Sebagai perusahaan pelayaran penyebrangan terbesar, Darma Lautan Utama telah memberikan kemudahan kepada penumpang mulai pembelian tiket, bisa diakses melalui aplikasi tanpa biaya tambahan demikian dengan transfer tanpa ada penambahan biaya dan telah terkoneksi dengan para tebel disetujui daerah tambah Erwin.

Dengan persiapan yang sangat matang, PT Darma Lautan Utama (DLU), telah mempersiapkan sejak maret lalu melalui rapat koordinasi di Semarang dengan persiapan mulai angkutan sekolah, angkutan logistik, angkutan lebaran. 

Disinggung terkait kendala persiapan angkutan lebaran, lebih kepada kebijakan pemerintah karena aturan tidak hanya dari Kementerian Perhubungan tetapi dari pemerintah daerah. Ketidak seragaman aturan sering menjadi kendala dalam melaksanakan angkutan lebaran. Namun Darma Lautan Utama (DLU), selalu aktif dan bekerja sama dengan instansi terkait yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) mengadakan booster di pelabuhan bagi masyarakat sehingga tidak mengalami memudahkan masyarakat untuk mudik Lebaran.
Kendala utama menurut angkutan lebaran dan penyebrangan yang perlu diperhatikan pemerintah infrastruktur yakni melakukan pengerukan alur. Hal ini menjadi kendala yang sangat patal karena akses tidak selalu mengandalkan pasang surut air laut, karena sering mengakibatkan  kapal kandas dan sangat berbahaya untuk keselamatan pelayaran. Utamanya saat terjadi air surut sangat berpengaruh dan kapal tidak bisa melintas dengan baik. Situasi pendangkalan alur hampir terjadi diseluruh pelabuhan, tentu ini menjadi kendala yang sangat pasal.

Sementara itu kesiapan fasilitas dermaga saat ini cukup terbatas. Pemerintah sudah sepatutnya menambah fasilitas pelabuhan sehingga kapal tidak sampai antri. Khususnya untuk lintas pendek dermaga yang bisa difungsikan hanya sekitar 30 persen saja, sedang sisanya 70 persen masih menunggu karena tidak bisa dimanfaatkan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan perlu menambah fasilitas dermaga. (Martin)