KSOP Kelas II Cirebon Bersama BNN Samakan Persepsi Cegah Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba di Pelabuhan
CIREBON - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon koordinasi dan menyamakan persepsi bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai langkah dalam upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan pelabuhan.
Kegiatan berlangsung, Rabu (11/6/2025) di Aula kantor KSOP Kelas II Cirebon dengan dihadiri perwakilan pejabat dari BNN, Kantor Bea Cukai, Stakeholder dan internal KSOP Kelas II Cirebon, serta para pemangku kepentingan dipelabuhan.
Hadir sebagai narasumber Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Jawa Barat Kombes Pol Wiwin Firta Y,A.P,S.I.K., MM dan Kepala BNN Kota Cirebon Kombes Pol. Tunggul Sinatrio, S.I.K., M.H.
Kepala Kantor KSOP Kelas II Cirebon, Ferry Anggoro Hendianto, S.Si.T., M.M.Tr., menegaskan bahwa sinergi antar lembaga menjadi kunci utama dalam menangani ancaman narkotika yang menyusup melalui jalur laut.
“Pelabuhan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai jalur masuk narkotika, karena itu kami merasa penting untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam membangun sistem pencegahan yang efektif,” ujar Ferry .
Ferry menambahkan bahwa KSOP tidak hanya berperan dalam aspek keselamatan pelayaran dan pelayanan kapal, tetapi juga turut bertanggung jawab terhadap keamanan maritim secara menyeluruh.
“Kami ingin memastikan bahwa pelabuhan Cirebon bukan hanya efisien dan tertib, tetapi juga bersih dari segala bentuk peredaran gelap narkoba,” ungkapnya.
KSOP Cirebon dan BNN melalui pertemuan itu telah menyamakan persepsi terkait pola pengawasan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta mekanisme pelaporan yang terpadu.
“Kami juga mendorong peningkatan pelatihan kepada seluruh petugas dan stakeholder pelabuhan, agar memiliki pemahaman serta kepekaan terhadap modus-modus peredaran narkoba,” jelas Ferry.
Ia juga mengatakan pentingnya peran serta masyarakat maritim dalam mendukung upaya ini, termasuk awak kapal, buruh pelabuhan, dan pekerja bongkar muat.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat pelabuhan untuk berani melaporkan jika menemukan indikasi aktivitas mencurigakan. Ini bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.(mtin)