Langsung ke konten utama

SPTP Salurkan Paket Sembako ke Anak Yatim

SURABAYA- Sebagai bagian dari komitmen sosial perusahaan dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar, Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan menyalurkan sebanyak 400 paket sembako kepada anak-anak yatim piatu dari empat panti asuhan di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Kegiatan penyerahan bantuan tersebut berlangsung selama dua hari, 24 hingga 25 Juni 2025, dan menyasar empat lembaga, yaitu Panti Asuhan Sahabat Yatim, Al-Kahfi Yayasan Anak Yatim, Panti Asuhan Khadijah, dan Yayasan Peduli Anak Yatim.

“Program ini adalah bentuk nyata dari semangat berbagi dan kepedulian kami kepada masyarakat, khususnya anak-anak yatim piatu yang membutuhkan uluran tangan. Ini juga menjadi bagian dari rangkaian menyambut Hari Pelindo yang akan diperingati pada bulan Oktober mendatang,” ungkap Widyaswendra, Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa bantuan yang disalurkan ini tidak hanya berisi kebutuhan pokok, tetapi juga menjadi simbol kehadiran PT Pelindo Terminal Petikemas dalam mendukung kehidupan sosial yang berkelanjutan di lingkungan sekitar pelabuhan. “Harapan kami, bantuan ini tidak hanya meringankan beban sesaat, tetapi juga memberikan semangat baru bagi anak-anak untuk terus berjuang meraih masa depan yang lebih baik,” tambah Widyaswendra.

Antusiasme dan rasa syukur disampaikan oleh perwakilan panti asuhan penerima bantuan. Sri Suci Rahayu, Pengurus Panti Asuhan Khadijah, "Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari PT Pelindo Terminal Petikemas. Bantuan sembako ini sangat berarti bagi kami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari anak-anak," ungkapnya.

Senada dengan itu, Iwan Setiawan, Pengurus Panti Asuhan Sahabat Yatim menyambut hangat dan mengapresiasi atas bantuan yang diberikan "Kami sangat mengapresiasi kepedulian PT Pelindo Terminal Petikemas. "Semoga kebaikan ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk terus berbagi dan memberikan manfaat bagi sesama," pungkasnya.

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, PT Pelindo Terminal Petikemas terus menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis harus berjalan seiring dengan kontribusi sosial yang berkelanjutan. Program TJSL ini bukan hanya sekadar pemberian bantuan, melainkan juga cerminan dari perusahaan yang selalu ingin bertumbuh bersama masyarakat.(mtin)

Update News

Menhub Dudy Lantik dan Rotasi Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kementerian Perhubungan

JAKARTA - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melantik dan merotasi sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan, di Jakarta, Jumat (9/5/2025).  Menhub melantik 318 pejabat di lingkungan Kemenhub yang terdiri dari Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I), Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II), Pejabat Administrator (Eselon III) serta Pejabat Pengawas (Eselon IV). “Pelantikan ini merupakan bagian dari pengembangan serta penyegaran organisasi dengan menyesuaikan kebutuhan sumber daya manusia. Saya percaya saudara-saudara yang dilantik akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” ujar Menhub Dudy. Adapun para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang dilantik antara lain: *Antoni Arif Priadi sebagai Sekretaris Jenderal, *Arif Toha Tjahjagama sebagai Inspektur Jenderal, *Aan Suhanan sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Darat, *Muhammad Masyud sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Laut, *Lukman F. Laisa sebagai Direktur Jenderal Perhubun...

Persamaan Bangsa Israel dan Suku Batak

SAMOSIR [DOBRAKNEWS.COM] Bangsa Israel kuno terdiri dari 12 suku. Setelah raja Salomo wafat, Bangsa Israel pecah menjadi dua bagian. Bagian Selatan terdiri dari dua suku yaitu Yehuda dan Benjamin yang kemudian dikenal dengan nama Yehuda, atau dikenal dengan nama Yahudi. Kerajaan Selatan ini disebut Yehudah, ibukotanya Yerusalem, dan daerahnya dinamai Yudea. Bagian utara terdiri dari 10 suku, disebut sebagai Kerajaan Israel. Dalam perjalanan sejarah, 10 suku tersebut kehilangan identitas kesukuan mereka. Kerajaan utara Israel tidak lama bertahan sebagai sebuah negara dan hilang dari sejarah. Konon ketika penaklukan bangsa Assyria, banyak orang Kerajaan Utara Israel yang ditawan dan dibawa ke sebelah selatan laut Hitam sebagai budak. Sebagian lagi lari meninggalkan asalnya untuk menghindari perbudakan. Sementara itu Kerajaan Yehudah tetap exist hingga kedatangan bangsa Romawi. Setelah pemusnahan Yerusalem pada tahun 70 oleh bala tentara Romawi yang ...

Mensesneg : Empat Pulau Yang dipermasalahkan Secara Administratif Masuk Wilayah Provinsi Aceh

JAKARTA -  Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan keterangan Pers, Selasa (17/6/2025), terkait penyelesaian permasalahan empat pulau di perbatasan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, berlangsung  di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta. Mensesneg menegaskan bahwa Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek secara administratif masuk ke wilayah administratif Provinsi Aceh. Turut hadir dalam keterangan pers ini, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Gubernur Provinsi D.I. Aceh Muzakir Manaf, dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution. (se/ne)